Cara Bijak Kelola keuangan dimasa Corona

Wabah virus corona yang masuk ke Indonesia bukan hanya berdampak pada aspek kesehatan masyarakat saja, melainkan juga memporak porandakan aspek ekonomi. 

Banyak Pengusaha harus gulung tikar, karyawan dirumahkan, pekerja informal pun kehilangan sejumlah pendapatan. Bahkan tidak perlu jauh-jauh mengambil contoh, tidak di pungkiri ekonomi pribadi pun ikut terkena dampaknya. Sobat Grha SAE Sejahtera I semoga kita dapat lebih survive dengan kondisi sulit ini. 

Pengeluaran membengkak karena adanya kebutuhan ekstra seperti vitamin, sabun cuci tangan, hand sanitizer, yang harus dibeli dalam jumlah lebih banyak, sebelumnya pengeluaran-pengeluaran tersebut tidak ada sama sekali. WFH (Work From Home) berimbas pada meningkat dan membengkak nya tagihan listrik serta mau tidak mau memasang jaringan internet demi kelancaran pekerjaan. 

Anak-anak yang belajar dari rumah turut berkontribusi dalam naiknya pengeluaran, ketika iuran sekolah tetap berjalan seperti biasa. Pada saat krisis seperti ini, setiap rumah tangga harus bijak dalam mengelola keuangan. 

cara bijak mengelola keuangan di saat krisis akibat corona. Seperti apa pengelolaan keuangan yang baik untuk diterapkan? Berikut saran dalam mengelola keuangan ketika krsis dari perencana keuangan : 

1. Menghapus pengeluaran tidak penting dan mengalokasikannya sebagai dana darurat

Tips mengelola keuangan yang pertama adalah dengan membuat dana darurat. Inilah kenapa para perencana keuangan sangat menyarankan setiap orang untuk memiliki dana darurat. Di saat-saat krisis seperti inilah dana darurat sangat berguna.

Jika penghasilan terdampak oleh virus, misalnya seperti gaji dipotong, diberhentikan dari pekerjaan, atau pendapatan usaha berkurang, maka saatnya untuk mengurangi pengeluaran yang tidak penting.  Lalu, alokasikan pengeluaran yang telah dihapus tersebut menjadi dana darurat. 

2. Lakukan peninjauan ulang pada pengeluaran & subsidi silang

Mungkin sebelumnya kita  bukan tipe orang yang mencatat pengeluaran bulanan.  Supaya kita bisa memprioritaskan mana pengeluaran yang harus tetap ada dan mana yang bisa dihapus, buat peninjauan ulang pada pengeluaran selama ini. Biaya transportasi mungkin akan berkurang karena kamu tak perlu pergi ke kantor. 

Tidak perlu membayar biaya daycare karena bisa mengurus anak sendiri di rumah selama kita kerja dari rumah. Alokasikan pengeluaran-pengeluaran tersebut untuk hal lain yang lebih penting.  Untuk menambah biaya kebutuhan pokok misalnya, atau membeli obat-obatan, vitamin, biaya listik yang membengkak.

3. Ambil pekerjaan sampingan yang menghasilkan uang

Ketika penghasilanmu berkurang, maka mau tak mau kita harus mencari pekerjaan lain yang bisa menghasilkan uang untuk menutup kekurangan tersebut. Di saat seperti ini, cari pekerjaan yang bisa dilakukan melalui online. 

Misalnya menawarkan jasa desain grafis, menjadi penulis lepas, atau menjual barang-barang yang memang sedang dibutuhkan, seperti masker kain contohnya. Juga bisa menawarkan jasa menjadi tutor lepas untuk anak tetangga, mengingat banyak orang tua yang mulai kepusingan mengajarkan anak mereka di rumah. Maksimalkan kemampuan yang kamu miliki untuk menghasilkan uang. 

4. Hindari mengecek portofolio investasi terus-terusan

Para investor, khususnya untuk mereka yang berinvestasi di instrumen pasar uang, bisa dipastikan panas dingin ketika melihat profil investasi mereka. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun terus menurun karena imbas virus corona. Apalagi perekonomian global pun ikut melemah akibat corona, sehingga banyak ketidakpastian yang membuat kita merasa tidak aman. Tidak sedikit yang berpikiran untuk menarik dana mereka sebelum nilai investasi semakin turun.  Namun sebaiknya, jika dana tersebut bukan untuk hal yang bersifat urgent, tunda terlebih dahulu untuk menarik dana investasi.

Empat poin tersebut harus di implementasi kan dalam situasi darurat seperti saat ini, wabah corona yang terus berlangsung membuat kita semua di tuntut lebih bijak dalam mengelola keuangan. Semua upaya ini di lakukan agar sobat Grha SAE Sejahtera I  tetap survive menghadapi ketidak pastian dalam masa wabah Corona. 

Scroll to Top